
Ini adalah cerita pengalaman saya selama di Papua..
Saya lahir di Jayapura, besar di Sentani, dan sekarang tinggal di Merauke..
Jadi saya sedikit mengenal yang namanya suanggi dan kaitannya dengan budaya suku-suku di Papua..
..
Ada kesamaan pengalaman antara saya sewaktu di Sentani dan seorang wartawan yang masuk ke dalam hutan di kabupaten Sorong..
Kami tidak sengaja masuk ke dalam hutan keramat..
Apa yang kami lihat itu sama..
Sekelompok makhluk menyerupai perempuan asli Papua, kulitnya sangat hitam seolah kegelapan itu sendiri.. rambutnya awut-awutan (kusut), giginya tajam-tajam semua seperti gigi hiu, dan kedua matanya merah menyala seperti mata orang yang kemasukan pasir..
Makhluk itu menatap dengan tatapan murka..
Setelah melihat penampakan itu kami mengalami hal yang sama..
Demam dan sakit selama sebulan lebih..
Makhluk yang sama pernah dilaporkan terlihat di hutan Maluku, Mamberamo, Sarmi, dan Merauke..
Jadi kesimpulannya makhluk yang kami lihat itu tersebar di seluruh Papua dan Maluku, klo di Merauke menyebutnya "Dema"
Klo di Sarmi disebut "Yaome.."
Suanggi itu ada beberapa jenis..
1.Tuan Tana
Jadi tuan tana adalah makhluk penguasa yang menjaga sasi (hutan adat/hutan keramat), siapapun yang berlaku sembarangan akan mengalami nasib tragis..
Suatu senja, sebuah mobil jeep melaju di pinggir danau menuju hutan.. isinya empat orang,,
Mereka lalu turun dan melakukan penebangan pohon di hutan keramat,, mereka memilih hari sore karena saat itu penduduk sekitar tidak ada yang berani keluar rumah..
Sungguh mereka nekad meski sudah diperingatkan bahwa itu adalah sasi...
Akhirnya muncullah tuan tana dengan wujud seorang tete (kakek asli papua) berjenggot panjang dan membawa tongkat..
Tete ini bisu alias tidak bisa bicara..
Sorot matanya tajam menyeramkan..
Ia berusaha mengejar mereka,,
Mereka pun mencoba melawannya dan menghajarnya namun sia-sia,,
Meski tete itu jalannya pincang namun ia dapat berpindah-pindah posisi dalam sekejap untuk menghindari serangan mereka..
Akhirnya mereka ketakutan dan masuk dalam mobil, namun itu membuat tete semakin marah..
Ia berjalan pincang berusaha mengejar mobil yang berjalan mundur..
Akhirnya tete berubah menjadi ular raksasa berwarna hitam yang mengejar dengan ganas..
Karena panik, mobil jeep tersebut masuk ke dalam danau..
Tiga orang tewas,,
Satu selamat tapi seumur hidupnya ia bisu alias tidak bisa bicara..
2. Penghisap darah
Wujud suanggi ini adalah burung raksasa yang mengambang di udara,, kedua kakinya ada di punggung,, kepalanya menghadap ke langit sehingga menyerupai orang Papua yang sedang berdiri melihat bintang malam..
Jika di suatu tempat ada wanita yang melahirkan pada malam hari, maka si burung akan hinggap di atap rumah dan mengeluarkan suara kicau yang menyeramkan..
Jika si wanita tanpa perlindungan doa/ mantra, ia dan bayinya akan mati secara misterius..
22 desember 2017,, di RSUD Dok II Jayapura,,
saat itu sudah tengah malam,, ibuku baru saja melahirkan adik perempuanku yang bungsu,,
Darah berceceran,, baunya yang anyir memanggil makhluk yang lapar untuk memangsa ibu dan bayi yang rapuh..
Burung misterius tersebut hinggap di atap rumah sakit, tepat di atas ibuku,
Adik perempuanku yang besar melihatnya, samar-samar seperti orang yang berdiri di atap dan kepalanya orang itu mendongak ke atas seolah memandang langit..
Untung saja di dalam ruang tempat ibuku berada, ada salib kayu yang tergantung di dinding sehingga suanggi tersebut tidak berani menyusup..
3. Santet/setan Kupuk/Jawot (bahasa suku Muyu dari Bovendigoel yang artinya "membalas")
Di pedalaman Papua bahkan di kota kadang terjadi perselisihan diantara anggota keluarga sehingga terpaksa diselesaikan secara adat dengan perantara suanggi,,
Suanggi yg ini wujudnya sudah beda lagi, dia bisa menyerupai orang yang ditargetkan..
Jadi cara mensantet dengan suanggi,, korban akan diculik dan dibius, dimasukkan benda-benda ke dalam tubuhnya seperti kapas dan rambut sehingga korban sebenarnya sudah mati..
Namun kuasa suanggi akan membuat korban tidak sadar bahwa dirinya sudah mati sehingga korban tetap beraktivitas seperti biasa selama tiga hari lalu korban dibuat mengalami kecelakaan tragis seperti kecelakaan lalu lintas atau kecelakaan kerja.. sehingga pembunuhan yang sebenarnya tidak ketahuan..
..
Jika keluarga korban mengetahui bahwa korban sebenarnya telah di-suanggi oleh orang lain maka diadakanlah "jawot" (balas)
Saudara korban yang paling berkekuatan supranatural akan pergi menyendiri di kebun selama sepuluh hari, tiga hari tidak makan-minum sama sekali, sisa harinya untuk berdoa/baca mantra..
bola lampu neon diisi dengan potongan kuku dan rambut korban suanggi, lalu digantung di atas api selama sepuluh hari itu, setelah itu bola lampu akan pecah..
Dan target Jawot dan keturunan nya akan mati sesuai kehendak keluarga korban, bahkan akan disapu bersih jika perlu..
..
Sekian cerita saya..
Ini saya dapat dari seseorang yang share cerita ini dari grup WA
Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan bijak